Sunday, June 8, 2014

Teori Relativitas Uang (Indo Version)

Hola bola marinahoy bloggers…
Kali ini gue mau ngebahas masalah relativitas uang dengan kehidupan yang sedang dirasakan bangsa Indonesia pada saat itu. *nyari kata-kata dari kamus besar bahasa Indonesia dan buku EYD*
Jadi, gue sangat fantastis bombastis cetarr menggelora amat tertarik dengan suatu quote yang berkata :
“Perjuangan itu ketika Patimura masih ada di dompet Anda, tapi ketika sudah ada Soekarno – Hatta, Anda merdeka”
Sungguh quote yang menggetarkan seluruh lapisan bumi banget.

Berdasarkan teori itu, gue membuat suatu skema untuk mempermudah para pembaca yang buta huruf, buta warna dan buta hati untuk mencernanya, ncrekidot….
1. Fase Keterpurukan
Jadi, ketika :
1. Pattimura, sang seceng hero
2. Antasari, sang 2 rebu hero
3. Benjol eh..Bonjol, sang goceng hero
masih terpampang jelas di dompet, kantong dan kaos kaki lohjy, berarti lo masih terpuruk ditanah air sendiri. Ini biasanya dialami sama para pelajar yang boros, anak kost diakhir bulan,dan pengangguran.

2. Fase perjuangan
Jadi, ketika :
1. Badaruddin II “The Δ Mustache”
2. Oto Iskandar Di Nata “Suit & Tie Man”
masih setia ada di dompet lo, lo berarti masuk ke fase perjuangan ini. Tips dari gue, mending lo jangan belanjain uang macam ini, nantinya lo akan terpuruk. Benda ini biasanya ada di dompet anak anak kost di pertengahan bulan dan pelajar dipagi hari pas baru berangkat sekolah.

3. Fase Penantian
Jadi, ketika si Ngurah Rai topi miring ini sedang berada disisi lo, itu adalah fase dimana lo seharusnya mulai bersyukur. Jenis ini biasanya bersarang di dompet pelajar yang baru dapet uang jajan atau orang-orang kantoran ditanggal muda. 

4. Fase Kemerdekaan
Fase ini juga bisa disebut fase kebebasan, ke-like a boss-an, kesenangan tiada tara, dan lainnya. Pastinya ketika pasangan Soekarno-Hatta setia bertengger didompet lo, dunia jadi surga, apalagi kalo mereka punya banyak kloningan… Benda semacam ini biasanya dipunyai saat tanggal muda, menang lotre, baru ngepet semalem dan lain-lainnya.

Cuma ilmu itu dulu yang bisa gue bagi. Jadi, pejuang manakah yang setia denganmu??
 *menghilang secepat angin*

No comments:

Post a Comment